Posted by : Unknown
Monday, December 23, 2013
Sejak jaman
pendudukan Jepang telah dirintis pendidikan untuk memenuhi kebutuhan dokter
pada waktu itu. Sekolah ini kemudian lenyap begitu saja pada waktu pemerintahan
Jepang bubar.Pada tahun 1955 Yayasan Djojo-bojo (yang anggotanya antara lain
dr. Boentaran dan dr. Atmadi Wreksoatmodjo) bercita-cita mendirikan Fakultas
Kedokteran. Usaha ini belum berhasil karena kurang koordinasi antara Kepala
Inspeksi Kesehatan dengan pimpinan Rumah Sakit dan Kepala Kesehatan Kota akibat
suasana kepartaian politik dan golongan pada waktu itu. Padahal di kota
Semarang telah ada sebuah Rumah Sakit Umum Pusat Semarang, yang cukup
representatif menjadi satu rumah sakit pendidikan bagi sebuah Fakultas
Kedokteran.
Pada tahun 1958, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menghadap
Presiden Universitas Diponegoro (waktu itu Soedarto, SH) dan mengungkapkan
gagasan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran, mengingat mahasiswa kedokteran
Universitas Gadjah Mada banyak yang menjalani kepaniteraan di Semarang.
Yayasan
Universitas Diponegoro berdiri tahun 1959 memiliki Fakultas Hukum, Fakultas
Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta Fakultas Teknik. Kenyataan
ini mendorong hasrat untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. Dalam rapat gabungan
Yayasan Universitas Semarang/Diponegoro dengan Pengurus Senat Universitas
Diponegoro pada tanggal 10 Juni 1960, atas dorongan dr. R. Atmadi
Wreksoatmodjo, diputuskan untuk mendirikan Fakultas Kedokter-an. Dibentuk
Panitia Pendirian Fakultas Kedokteran yang diketuai oleh Suyono Atmo, dengan
sekretaris Sri Widojati Notoprodjo, SH. Selain itu dibentuk pula Panitia Teknis
yang diketuai Kolonel dr. R. Soehardi, sekretaris dr. Heyder bin Heyder, dengan
anggota terdiri atas dr. R. Kolonel, dr. A. Soerojo, dr. R. Marsaid S. Sastrodihardjo,
dr. Tjiam Tjwan Hok dan dr. R. Soedjati.
Sebenarnya
Semarang RSUP sejak tahun 1951 telah menjalankan tugas mendidik co assisten
dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, khususnya di bagian
Anak-anak, Kebidanan serta THT. Meskipun waktu itu ujian-ujian bagi co assisten
masih dilakukan di Yogyakarta, namun sekurang-kurangnya Rumah Sakit Umum Pusat
Semarang telah berpengalaman mendidik mahasiswa kedokteran, terutama dalam
kepaniteraan klinik.
Panitia teknis ini pada tanggal 9 Maret 1961 mengadakan rapat pleno, dan
mengambil keputusan antara lain sbb:
- Pimpinan Rumah Sakit ditunjuk ex officio sebagai pejabat Dekan, agar dapat segera mulai menjalankan persiapan-persiapan, sementara dr. Heyder bin Heyder sebagai pembantu dekan merangkap sekretaris.
- Panitia menganggap Rumah Sakit Umum Pusat Semarang cukup representatif untuk menjadi sebuah rumah sakit pendidikan.
- Panitia menyetujui rencana kurikulum pendidikan selama enam setengah tahun yang telah disusun oleh dr. Atmadi Wreksoatmodjo.
- Mengingat persiapan-persiapan untuk tingkat pre-klinik masih memerlukan waktu, maka diputuskan untuk membuka Fakultas Kedokteran dari tingkat atas. Diperoleh informasi, bahwa di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta terdapat banyak mahasiswa senior yang bersedia pindah ke Semarang.
Pada tanggal 29
Maret 1961, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menemui Prof.
Soedjono Djoened Poesponegoro, Dekan Universitas Kedokteran Universitas
Indonesia Jakarta, untuk meminta saran dan nasihat serta bantuan sehubungan
dengan persiapan berdirinya Fakultas Kedokteran di Semarang. Prof. Soedjono
dapat memahami keingingan panitia maupun masyarakat setempat dan menyetujuinya,
bahkan ber-sedia memberikan bantuan tenaga dosen Universitas Indonesia (dapat
dilaksanakan pada tahun 1963).
Terjadi
penggantian Pimpinan RSUP Semarang dari dr. Atmadi Wreksoatmodjo kepada dr.
Soepaat Soemosoedirdjo, sehingga baru pada tanggal 1 Juli 1961 keluar Keputusan
Presiden Universitas Diponegoro Semarang No. 782 C, perihal pengangkatan dr.
Soepaat Soemosoedihardjo sebagai pemangku jabatan Ketua Fakultas Kedokteran dan
dr. Heyder bin Heyder sebagai Sekretaris Fakultas. Namun karena dr. Soepaat
Soemosoedirdjo yang baru datang dari Klaten belum mendalami masalah, maka dr.
Heyder bin Heyder ditugaskan menjalankan segala kegiatan.
Persiapan lain
yang dilakukan adalah dr. R. Soerarjo Darsono serta dr. Heyder bin Heyder
mengadakan negosiasi dengan Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada Yogyakarta dan para mahasiswa tingkat atas FK UGM.
Pada tanggal 12 Juli 1961 satu delegasi yang terdiri atas Soedarto SH selaku
pemangku jabatan Presiden Universitas Diponegoro Semarang, dr. Heyder bin
Heyder selaku Sekretaris Fakultas serta dr. Soepaat Soemosoedirdjo selaku
Kepala RSUP Semarang menghadap Menteri PTIP. Prof. Iwa Koesoemasoemantri
(menteri PTIP) menyambut gembira persiapan pendirian Fakultas Kedokteran
tersebut, bahkan berkata "Untuk Dekan saya tidak memerlukan seorang yang
pintar tetapi yang diperlukan seorang yang jujur."
Menteri
Kesehatan, Prof. dr. Satrio, menyambut gembira dan menyarankan agar jabatan
dekan pertama diberikan kepada seorang anggota ABRI, dengan pertimbangan bahwa
pada tahap persiapan tentu akan menghadapi banyak kesulitan, karena Jawa Tengah
pada waktu itu masih dalam keadaan darurat.
Baik Menteri
PTIP maupun Menteri Kesehatan tidak setuju bahwa Pimpinan Fakultas Kedokteran
dirangkap oleh Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat. Mengingat pendirian kedua
menteri tersebut, maka pada hari itu juga, tanggal 12 Juli 1961 di Jakarta,
delegasi mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri PTIP supaya mengangkat
Kolonel dr. Soewondo, dokter DKT Kodam VII sebagai dekan dan dr. Heyder bin
Heyder, pemimpin Bagian Bedah RSUP Semarang sebagai wakilnya.
Pada tanggal 29
Maret 1961, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Soerarjo Darsono menemui Prof.
Soedjono Djoened Poesponegoro, Dekan Universitas Kedokteran Universitas
Indonesia Jakarta, untuk meminta saran dan nasihat serta bantuan sehubungan
dengan persiapan berdirinya Fakultas Kedokteran di Semarang. Prof. Soedjono
dapat memahami keingingan panitia maupun masyarakat setempat dan menyetujuinya,
bahkan ber-sedia memberikan bantuan tenaga dosen Universitas Indonesia (dapat
dilaksanakan pada tahun 1963).
Terjadi
penggantian Pimpinan RSUP Semarang dari dr. Atmadi Wreksoatmodjo kepada dr.
Soepaat Soemosoedirdjo, sehingga baru pada tanggal 1 Juli 1961 keluar Keputusan
Presiden Universitas Diponegoro Semarang No. 782 C, perihal pengangkatan dr.
Soepaat Soemosoedihardjo sebagai pemangku jabatan Ketua Fakultas Kedokteran dan
dr. Heyder bin Heyder sebagai Sekretaris Fakultas. Namun karena dr. Soepaat
Soemosoedirdjo yang baru datang dari Klaten belum mendalami masalah, maka dr.
Heyder bin Heyder ditugaskan menjalankan segala kegiatan.
Persiapan lain yang dilakukan adalah dr. R. Soerarjo Darsono serta dr. Heyder
bin Heyder mengadakan negosiasi dengan Pimpinan Fakultas Kedokteran Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta dan para mahasiswa tingkat atas FK UGM.
Pada tanggal 12 Juli 1961 satu delegasi yang terdiri atas Soedarto SH selaku
pemangku jabatan Presiden Universitas Diponegoro Semarang, dr. Heyder bin
Heyder selaku Sekretaris Fakultas serta dr. Soepaat Soemosoedirdjo selaku
Kepala RSUP Semarang menghadap Menteri PTIP. Prof. Iwa Koesoemasoemantri
(menteri PTIP) menyambut gembira persiapan pendirian Fakultas Kedokteran
tersebut, bahkan berkata "Untuk Dekan saya tidak memerlukan seorang yang
pintar tetapi yang diperlukan seorang yang jujur."
Menteri
Kesehatan, Prof. dr. Satrio, menyambut gembira dan menyarankan agar jabatan
dekan pertama diberikan kepada seorang anggota ABRI, dengan pertimbangan bahwa
pada tahap persiapan tentu akan menghadapi banyak kesulitan, karena Jawa Tengah
pada waktu itu masih dalam keadaan darurat.
Baik Menteri PTIP maupun Menteri Kesehatan tidak setuju bahwa Pimpinan Fakultas
Kedokteran dirangkap oleh Pimpinan Rumah Sakit Umum Pusat. Mengingat pendirian
kedua menteri tersebut, maka pada hari itu juga, tanggal 12 Juli 1961 di
Jakarta, delegasi mengajukan permohonan tertulis kepada Menteri PTIP supaya
mengangkat Kolonel dr. Soewondo, dokter DKT Kodam VII sebagai dekan dan dr.
Heyder bin Heyder, pemimpin Bagian Bedah RSUP Semarang sebagai wakilnya.
Departemen PTIP
ternyata belum merasa puas dengan kedua nama calon tersebut, pada tanggal 19
Juli 1961 mengirim telegram dengan permintaan untuk mengajukan nama orang
ketiga. Dengan telegram tanggal 2 Agustus 1961, Pimpinan Universitas Diponegoro
mengajukan nama Soejono Atmo, Wakil Gubernur Kepala Daerah Jawa Tengah sebagai
calon. Tetapi pengusulan ini juga tidak mendapat persetujuan dari penasihat
Menteri PTIP, dengan pertimbangan bahwa Soejono Atmo bukan seorang dokter.
Akhirnya Rapat Senat Universitas Diponegoro mengajukan tiga orang calon, yaitu
Kolonel dr. Soewondo, dr. Heyder bin Heyder dan dr. Atmadi Wreksoatmodjo.
Sehubungan
dengan kesepakatan dalam rapat-rapat sebelumnya, bahwa pembukaan Fakultas
Kedokteran segera dapat dimulai dari tingkat atas, maka pada tanggal 24 Agustus
1961 diadakan rapat terakhir yang diketuai oleh dr. Heyder bin Heyder dan
dihadiri oleh semua Kepala Bagian dari Rumah Sakit Umum Pusat Semarang, dr.
Tendean dari Rumah Sakit Jiwa serta dr. Go Gien Hoo dari Rumah Sakit St.
Elizabeth. Mereka mengajukan saran-saran, rencana serta keinginan-keinginan.
Pada tanggal 31
Agustus 1961 diadakan pertemuan lagi di Yogyakarta. Utusan Panitia Persiapan
terdiri dari Soedarto, SH, dr. Heyder bin Heyder, dr. Sar-djono Dhanoedibroto,
dr. Atmadi Wreksoatmodjo dan dr. Soedjati Soemodiharjo. Pihak FK UGM diketuai
oleh Prof. Radioputro. Bebarapa keputusan penting dalam pertemuan tersebut
adalah sebagai berikut :
- Jumlah pertama mahasiswa tingkat doktoral FK UGM yang akan pindah ke Universitas Diponegoro di Semarang maksimum 40 orang.
- Perpindahan mahasiswa atas dasar sukarela.
- Mahasiswa tersebut resmi menjadi mahasiswa Universitas Diponegoro dan setelah lulus mendapat ijasah dari Universitas Diponegoro.
Berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 3
tahun 1961 tertanggal 12 September 1961 Fakultas Kedokteran Universitas
Diponegoro resmi berdiri sejak tanggal 1 Oktober 1961, dan merupakan fakultas
kelima di lingkungan Universitas Diponegoro.
FK diresmikan
oleh Wakil Menteri PTIP pada Peringatan Dies Natalis Pertama Universitas
Diponegoro tanggal 30 September 1961 di Gedung Balai Kota Semarang. Pendidikan
dimulai dengan pendidikan dokter tingkat atas, yaitu tingkat Doctorandus
Medicine, yang berasal dari FK UGM. Dipelopori oleh 6 orang Doctorandus
Medicine pada tahun 1961, kemudian jumlah ini meningkat menjadi 30 orang pada
tahun 1962.
Selama tahun kuliah 1961/1962 telah dihasilkan 7 orang dokter tingkat I atau
Semiarts. Barulah pada tanggal 1 Oktober 1962 mulai tahun kuliah 1962/1963
menerima mahasiswa tingkat pertama, dengan jumlah mahasiswa baru sebanyak 82
orang yang merupakan hasil seleksi dari 426 calon lulusan SMA B dari tahun 1959
ke atas.
Kuliah perdana
berupa kuliah umum disampaikan oleh Dekan Fakultas Kedokteran Kolonel dr.
Soewondo dengan judul "Pendidkan Terpimpin". Setelah itu dilanjutkan
dengan upacara pemberian ijasah dokter kepada lulusan pertama Fakultas
Kedokteran Universitas Diponegoro, yaitu dr. Suradi.
Dalam
perjalanan sejarah selama 46 tahun FK Undip telah banyak mengalami berbagai
kemajuan. Sampai dengan bulan Juli 2001, FK Undip telah meluluskan 1252 dokter
spesialis, 3570 dokter dan 2360 sarjana.
Saat ini
mengasuh dua program studi yaitu program studi Psikologi dan Ilmu Keperawatan.
Pada tahun 1997 berdiri Program Magister Ilmu Biomedik dan Program Doktor Ilmu
Kedokteran. Sejak tahun 2001 peserta program PPDS 1 diberi kesempatan
melengkapi pendidikannya pada Program Khusus Magister Ilmu Biomedik PPs Undip
sehingga diharapkan mampu meningkatkan kwalitas lulusan PPDS 1.
Inovasi dalam
bidang pendidikan di FK Undip telah melalui pendekatan yang bersifat Problem
Based. Diharapkan materi yang bersifat Integrated/Problem based approach ini
akan menjadi salah satu muatan lokal FK Undip.
Penelitian yang
dilakukan melalui berbagai sumber dana yang ada (OPF, BBI, RISBINDOK,
RISBINKES, Hibah bersaing) merupakan bukti Tri Dharma sivitas akademika
Terima kasih telah membaca Artikel Sejarah Fakultas Kedokteran UNDIP . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link Sejarah Fakultas Kedokteran UNDIP sebagai sumbernya.
Related Posts :
- Back to Home »
- FK , Tentang-Undip »
- Sejarah Fakultas Kedokteran UNDIP
Post a Comment